Perumpamaan-Perumpamaan Dalam Al-Quran
Bersama Pemateri :
Syaikh `Abdurrazzaq bin `Abdil Muhsin Al-Badr
Perumpamaan-Perumpamaan Dalam Al-Quran adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab التبيان في شرح أخلاق حملة القرآن (At-Tibyaan fi Syarh Akhlaq Hamalatil Qur’an). Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada 15 Jumadal Akhirah 1441 H / 09 Februari 2020 M.
Kajian Islam Ilmiah Tentang Perumpamaan-Perumpamaan Dalam Al-Quran
Berkata Imam Al-Ajurri Rahimahullah, “Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar juga, dari Hasan bin Muhammad bin Sabbah Az-Za’farani dari Abdul Wahab bin ‘Atha’ ia berkata, ‘Aku mendengar Abu Ubaidah An-Najiy berkata, ‘Sesungguhnya ia mendengar Hasan mengatakan, ‘Ikutilah Al-Quran dan perhatikan perumpamaan-perumpamaan yang ada di dalamnya.`”
Perkataan beliau, “Ikutilah kitabullah Al-Qur’an” Yaitu maksudnya adalah perhatikanlah, tadabburilah, renungilah Al-Qur’an dan berusahalah untuk memahami isinya dan mengamalkan kandungannya.
Dan perhatikan, ikuti, cari perumpamaan-perumpamaan yang ada dalam Al-Qur’an. Karena Allah ‘Azza wa Jalla telah membuat berbagai macam perumpamaan. Dan yang paling penting adalah perumpamaan tentang penjelasan tauhid.
Dan dalam Al-Qur’an banyak sekali perumpamaan-perumpamaan terlebih khusus tentang penjelasan tauhid yang merupakan tujuan yang paling utama dan paling penting sebagaimana Allah ‘Azza wa Jalla mengajak hamba-hambaNya untuk memperhatikan dengan baik perumpamaan-perumpamaan tersebut juga mendengar perumpamaan tersebut dengan baik. Di antaranya adalah firman Allah Ta’ala:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ
“Wahai sekalian manusia, perumpamaan telah dibuat maka dengarkanlah.” (QS. Al-Hajj[22]: 73)
Juga firman Allah ‘Azza wa Jalla:
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّـهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ ﴿٢٤﴾تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا ۗ وَيَضْرِبُ اللَّـهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ ﴿٢٥﴾
“Tidakkah kalian memperhatikan bagaimana Allah menjadikan perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik yang akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon tersebut senantiasa memberikan buahnya setiap musim dengan izin Tuhannya dan Allah menjadikan perumpamaan-perumpamaan untuk manusia agar mereka ingat.” (QS. Ibrahim[14]: 24-25)
Dan perumpamaan-perumpamaan seperti ini sangat banyak dalam Al-Qur’an. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ ۖ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ ﴿٤٣﴾
“Demikianlah perumpamaan-perumpamaan Kami jadikan untuk manusia dan tidak dimengerti kecuali oleh orang yang berilmu.” (QS. Al-Ankabut[29]: 43)
Dan perhatikanlah permisalan iman dan kondisi iman tersebut dalam hati seseorang yang beriman yang diperumpamakan seperti pohon kurma. “Tidakkah kalian perhatikan bagaimana Allah menjadikan perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik yang akarnya kuat dan cabangnya menjulang ke langit. Jika anda ingin mengetahui bagaimana keimanan dan kuatnya keimanan dalam hati seorang yang beriman, panjangnya, cabangnya, bermacam-macam buahnya dan banyaknya cabang-cabang tersebut, maka lihatlah kepada pohon kurma yang Allah jadikan perumpamaan untuk seorang yang beriman.
Dari sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhuma berkata, “Ketika kami duduk bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tiba-tiba didatangkan tangkai kurma kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إنَّ مِنَ الشَّجَرِ لَما بَرَكَتُهُ كَبَرَكَةِ المُسْلِمِ
“Sesungguhnya diantara pepohonan ada yang berkahnya seperti berkah seorang muslim.”
Maka Ibnu Umar mengatakan, “Aku menyangka yang dimaksud Rasulullah adalah pohon kurma, maka aku ingin mengucapkan bahwasanya, ‘Itu adalah pohon kurma wahai Rasulullah.”
Kemudian aku menoleh ternyata aku adalah orang ke-10 dan aku adalah orang yang paling muda di mejelis tersebut. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan, “Itu adalah pohon kurma.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat yang lain Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
أَخْبِرُونِي بِشَجَرَةٍ تُشْبِهُ أَوْ : كَالرَّجُلِ المُسْلِمِ لاَ يَتَحَاتُّ وَرَقُهَا ، وَلاَ وَلاَ وَلاَ تُؤْتِي أُكْلَهَا كُلَّ حِينٍ
“Beritahukan kepadaku tentang sebuah pohon yang mirip seperti seorang Muslim. Daun-daunnya tidak berjatuhan juga tidak begini tidak begini dan tidak begini (Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan sifat-sifat pohon tersebut). Senantiasa berbuah setiap musim.”
Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhu berkata, “Maka aku menyangka bahwa yang dimaksud Rasulullah adalah pohon kurma, namun aku melihat sahabat Abu Bakar dan Umar diam tidak berkata apa-apa, maka aku pun tidak ingin untuk berbicara karena mereka tidak berbicara.”
Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan, “Itu adalah pohon kurma.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka penulis kitab ini Rahimahullah menganjurkan kita untuk memperhatikan perumpamaan-perumpamaan Al-Qur’an karena di dalamnya ada faedah yang sangat besar, ada buah yang sangat baik. Karena tujuan dibuatnya perumpamaan tersebut agar perkara-perkara yang tidak nampak bisa kelihatan seperti perkara yang bisa dilihat seakan-akan sesuatu yang nyata yang bisa kita lihat dengan mata kita. Dan Ibnul Qayyim Rahimahullah telah mengumpulkan perumpamaan-perumpamaan yang ada dalam Al-Qur’an dalam kitab beliau I’lamul Muwaqi’in dan beliau menjelaskan perumpamaan-perumpamaan tersebut dengan penjelasan yang sangat baik dan sangat jelas.
Kemudian penulis kitab ini mengatakan, “Dan jadilah kalian termasuk orang yang bisa memahami.” Yaitu ketika kalian membaca Al-Qur’an, jadilah orang yang bisa memahami, bisa mengerti apa yang diucapkan oleh Allah Ta’ala dalam kitabNya.
Kemudian penulis kitab ini Rahimahullah mengatakan, “Semoga Allah merahmati seorang hamba yang senantiasa mengukur dirinya dan amalannya dengan Al-Qur’an, jika amalannya sesuai dengan Al-Qur’an ia memuji kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan meminta tambahan. Dan apabila amalannya menyelisihi kitabullah maka ia akan mencela dirinya dan segera kembali.”
Ini adalah metode yang sangat baik sekali ketika seseorang ingin mensucikan dirinya. Yaitu dengan cara mengukur dirinya dengan Al-Qur’an. Yaitu apabila ia dapati ucapan dan perbuatannya sesuai dengan Al-Qur’an, ia akan memuji kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan meminta tambahan dari karuniaNya. Dan apabila tidak sesuai dan bertentangan dengan Al-Qur’an, maka ia menginstropeksi dirinya, ia mencela dirinya dan segera kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala karena masih ada kesempatan untuk menginstropeksi diri. Dan apabila dia termasuk jenis yang pertama yaitu sesuai dengan Al-Qur’an, ia memuji kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan meminta karunia tambahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan apabila ia mempunyai kekurangan dan kelalaian maka ia menyalahkan dirinya dan segera kembali kepada Allah.
Simak penjelasan lengkapnya pada menit ke-15:03
Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Perumpamaan-Perumpamaan Dalam Al-Quran
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48198-perumpamaan-perumpamaan-dalam-al-quran/